Sabtu, 26 Januari 2019

BOOKS REVIEW : THE FIXER BY HELENKAY DIMON

Hi there!

Kali ini gue mau review buku yg lagi-lagi diadaptasi jadi salah satu Books terbarunya Chapter - Interactive Stories.

Yeah, Chapter mulu!

Eh jangan salah. Chapter udah secara nggak langsung memperkenalkan gue kepada beberapa buku dan penulis yang amazing. Serius!


Nah, kali ini gue mau review buku yg judulnya The Fixer, buku pertama dari seri Games People Play karya Helenkay Dimon! Dan buku ini sedikit berbeda dengan beberapa buku yg udah gue review selama beberapa waktu ini.

Penasaran?! Keep reading!



Man in a black suit. Sexy!

Informasi Buku :

Judul : The Fixer (Games People Play #1)
Penulis : Helenkay Dimon
Jumlah Halaman : 384
Publisher : Avon
Tanggal Publikasi : 27 Desember 2016
Bahasa: Inggris 


Sinopsis:

Dia hanya dikenal dengan nama Wren. Seorang pria kaya raya, berbahaya dan penuh rahasia. Keahliannya adalah melenyapkan kekacauan yg ditimbulkan orang lain. Sebagai seorang Fixer, Wren menyembunyikan masa lalunya yg gelap, dan privasinya hancur seketika saat Emery Finn mencoba menggali tentang dirinya - dan apa yg gadis itu inginkan darinya sangat personal.

Beberapa orang menghilang karena keinginan mereka sendiri. Pekerjaan Emery adalah menemukan mereka dan menarik kesimpulan terhadap kasus-kasus tersebut. Wren satu-satunya orang yg bisa membantu Emery memecahkan kasusnya sendiri : sepupunya yg hilang bertahun-tahun yg lalu. Melacak Wren yg seksi sangat sulit. Menolak respon tubuhnya terhadap pria itupun hampir mustahil.

Kerahasiaan sangat penting bagi kesuksesan Wren, namun karena loyalitas dan sensualitas Emery, Wren terpaksa keluar dari kegelapan. Tapi penyelidikan Emery diketahui oleh orang yg salah. Dan saat semua petunjuk mulai menemui titik terang, Wren harus mengesampingkan masa lalunya untuk melindungi wanita yg dicintainya.


***

Oke, kita mulai review-nya.

Emery Finn, seorang gadis berusia 25 tahun yg bisa disebut sebagai seorang detektif swasta. Dia ahli dalam mencari orang yg hilang, bahkan cold cases sekalipun. Namun dia tidak bisa menemukan Tiffany, sahabat sekaligus sepupunya yg menghilang tiga belas tahun yg lalu. Satu-satunya petunjuk yg Emery miliki hanyalah secarik kertas yg berisi kata Wren, yg ditulis oleh ayah Tiffany sebelum dia meninggal beberapa tahun lalu. Dan sejak saat itu, Emery percaya bahwa Wren-lah yg menculik Tiffany.

Wren, seorang pria bertangan dingin yg bekerja menyelesaikan berbagai kekacauan yg dihadapi oleh kliennya. Dia sangat dihormati dan ditakuti, terlepas dari kerahasiaan identitasnya. Tak ada yg tau siapa dan bagaimana wajah Wren. Namun pria itu mulai terusik setelah Emery mencari informasi tentang dirinya kesana kemari.

Pertemuan pertama mereka diceritakan di awal buku. Cukup intens, dimana Emery sedang duduk di sebuah cafe tiba-tiba dihampiri oleh seorang pria tampan dan seksi dengan jas hitam mahal yg dipakainya. Emery tidak mengenal pria itu, namun pria itu tau tentang dirinya dan tiba-tiba memintanya untuk berhenti mencari tahu tentang Wren. Emery yg tidak takut terhadap apapun mengabaikan pesan pria itu. Namun malamnya, pria itu datang ke apartment-nya dan meminta hal yg sama.
Emery adalah gadis yg kuat. Dia tau apa yg dia mau. Dia tenang, percaya diri, cerdas dan tidak takut apapun. Hilangnya Tiffany menjadi mimpi buruknya selama tiga belas tahun, dan tidak sedikitpun Emery berpikir untuk menyerah dan terus mencarinya. Wah, bisa gue katakan Emery ini cewek yg keren banget dah. Smartass! Dia juga memiliki sedikit masalah dengan ayahnya yg terus memandang rendah dirinya.

Wren digambarkan sebagai seorang pria yg cerdas, dingin, tampan dan seksi yg mempunyai masa lalu yg kelam. Pekerjaannya saat ini sedikit banyak terpengaruh oleh masa lalunya. Selama ini dia menggunakan nama Brian Jacobs sebagai nama samarannya. Dia hidup di dalam kegelapan dan kerahasiaan sebelum Emery datang dalam hidupnya. Setelah pertemuan mereka yg diatur oleh seorang senator yg mereka kenal, Wren memutuskan untuk membantu penyelidikan Emery. Dia merasa sudah terlibat dalam kasus ini, karena namanya dibawa-bawa.

Hubungan mereka terjalin cukup cepat menurut gue. Mereka mulai sering bertemu, dan tertarik satu sama lain. Menurut gue mereka sangat cocok, serasi, seimbang. Sama-sama cerdas dan berkemauan keras. Walau begitu, mereka mempunyai rasa sakit yg sama akibat masa lalu dan keluarga mereka, sehingga mereka lebih mudah untuk saling mengerti satu sama lain. Mereka flirting dengan cara yg cerdas. Elegan. Adegan ranjang mereka?! Hmmph. How can i say?! Lumayan, dalam arti yg bagus. Mereka berdua tau apa yg mereka inginkan, di luar dan di dalam kamar tidur. Adegan ranjangnya nggak di jelaskan dengan gamblang ya, tapi dijelaskan dengan pas dan berhenti di adegan yg tepat. Panas, tapi masih sopan wkwkw... Sayangnya, he's not such a dirty talker. Padahal bakalan perfect banget tuh sama image dia yg ada di bayangan gue wekekek


Ceritanya unik, mengalir dengan enak, dengan kata-kata yg mudah gue mengerti. Menarik,  kalo kemaren-kemaren cuma romatis-romatisan, buku ini sedikit menegangkan. Sedikit. I mean it. Gue kira buku ini bakalan ada adegan tonjok-tonjokkan kayak di film laga, tapi kagak ada. Wren juga terlalu mudah untuk menceritakan tentang identitas dan masa lalunya yg kelam sama  Emery. Kirain bakalan agak ketengah cerita atau menuju akhir cerita, terus bakalan ada drama-dramanya gitu. Tapi ternyata di ceritain di sekitar seperlima bagian buku ini. Namun gue suka banget sama cara Emery menggali masa lalu Wren. Dia bertanya tentang masa lalu Wren saat mereka lagi bermesraan. Terdengar random, tapi cerdas banget menurut gue. Sepanjang cerita juga kebanyaka lebih fokus ke hubungan Wren sama Emery, bukan ke kasus yg lagi mereka kerjain.  Konflik mereka lumayan intens di akhir. Gue udah ngira siapa pelakunya sih. Tapi tetep aja mind blowing! Dan perubahan sikap Emery sama Wren di bagian ini bikin gue kesel banget. But, i can't blame her , right?! Sayangnya endingnya terlalu gampang menurut gue. Kurang greget. Nggak ada penjelasan yg berarti di akhir cerita. Tapi semuanya berakhir happy ending.

***

Overall gue suka sih buku ini, lumayan bikin gue semangat di awal karena genre-nya Romance Suspense, beda sama beberapa buku yg gue baca belakangan ini. Namun karena ending-nya kurang menurut gue, dan karena terlalu fokus sama relationship daripada case, bikin gue sedikit bosen di tengah cerita. Namun saat mencapai konflik, gue cukup terbawa suasana. I don't have any problem with the sex scene, either. It was hot, yet polite. But sadly i prefer samething raw and sexy. Hehe

Terus Kasih bintang berapa nih ?!



Lumayan lah, buat kalian yg lagi agak bosen sama romantisme yg gitu-gitu aja. Buku ini bia bikin dagdigdug karena interaksi kedua toko utama sekaligus kita bisa merasakan adrenalin saat adegan-adegan yg menyangkut kasus yg mereka tangani. Mantap!

Klik disini untuk membaca secara online. Gratis!

Oke, that's all. See you in the next review! 
Bye!

0 komentar:

Posting Komentar

 

Romance Books and Beauty Template by Ipietoon Cute Blog Design